Asahansatu | Persoalan kenakalan remaja, geng motor dan tawuran antar kelompok di Kabupaten Asahan belakangan hari ini khususnya di Kota Kisaran seolah tidak ada habisnya. Hal ini menjadi momok dan keresahan yang berlarut bagi masyarakat atas situasi Kamtibmas yang semakin tidak kondusif.
Jatuhnya korban atas pertikaian antar kelompok remaja maupun geng-geng motor secara berkelanjutan harusnya menjadi perhatian serius bagi Pemerintah Kabupaten Asahan untuk melakukan langkah-langkah konkrit demi terciptanya situasi keamanan dan ketertiban umum.
Ketua umum Generasi Muda Perkumpulan Persaudaraan Masyarakat Asahan (DPP GM PPMA) Khairul Anhar Harahap,SH prihatin atas kondisi Kamtibmas Kabupaten Asahan khususnya di Kota Kisaran, yang belakangan hari ini kenyamanan dan keamanan warga masyarakat sangat terganggu akibat prilaku tawuran kelompok – kelompok remaja maupun antar geng motor di jalanan. Menurutnya situasi ini semakin tidak wajar dan mengarah ke kondisi “darurat”.
“Untuk Pemkab Asahan sadarilah, masyarakat hari ini sangat resah dan takut. Kegilaan akhir-akhir ini di jalanan jangan dibiarkan, segera lakukan langkah konkrit dengan menggalakkan kembali pos-pos keamanan di lingkungan atau kelurahan, khususnya di lokasi yang dianggap rawan sekitar jalan-jalan umum di wilayahnya masing-masing. Sudah banyak korban, termasuk rumah-rumah warga yang menjadi sasaran. Konsolidasi Forkopimda dan kucurkan anggaran darurat untuk petugas-petugas keamanan,”ujar Khairul.
Masih dikatakan Khairul, bahwa Pemkab hari ini wajib bertindak cepat atas situasi yang ada. Tidak boleh berpangku tangan kepada pihak Kepolisian saja, harus bergandengan tangan bersama Forkopimda untuk menciptakan rasa tentram dan aman demi Masyarakat Asahan.
“Berapa jumlah personil Mapolres Asahan? Berapa biaya oprasional mereka? Menurut saya masih sangat terbatas untuk mengamankan wilayah seluas ini dengan jumlah penduduk berkisar 800.000 jiwa. Jangan gitulah Pemkab membiarkan Kepolisian sendirian bekerja. Situasi ini pasti bisa teratasi jika dilakukan bersama-sama,” terang Khairul.
Khairul juga berharap peristiwa pertikaian, tawuran antar kelompok remaja maupun geng-geng motor yang saat ini semakin marak di kota kisaran menjadi bahan intropeksi Pemkab, lingkungan pendidikan serta orangtua untuk lebih serius melakukan pengawasan, pembinaan dan pemberdayaan kepada para generasi muda.
“Situasi saat ini harus menjadi bahan renungan bagi kita semua. Bahwa ada kondisi yang salah di lingkungan mereka (para remaja). Pendekatan humanis, sosialisasi, pembinaan serta pemberdayaan yang serius serta berkelanjutan saya pikir akan bisa membentuk generasi muda yang berkepribadian baik, jauh dari prilaku tawuran maupun narkoba, tindakan pencegahan harus dilakukan,”ungkap Khairul.
Sebelumnya, aksi tawuran kembali terjadi di jalan Diponegoro Kota Kisaran dini hari Minggu (29/9/2024). Dua kelompok remaja saling kejar dan baku hantam. Akibatnya seorang pemuda menjadi korban terkena sabetan senjata tajam pada lengan tangannya. Usai di bawa ke RSU HAMS Kisaran akhirnya korban di rujuk ke RSU Adam Malik Kota Medan dikarenakan urat nadi pada lengannya tersebut hampir putus.(ARS)