Kisaran – Dian Sanjaya (11), saat ini membutuhkan uluran tangan dari dermawan. Pasalnya, anak laki laki ke tiga dari lima bersaudara pasangan suami istri Slamet (45) dan Salawati (43) ini menderita kanker tulang berupa benjolan daging sebesar bola kaki sejak tiga tahun terakhir dan semakin membesar.
Kini Dian Sanjaya hanya bisa berbaring dengan cara telungkup di rumahnya Desa Sei Kamah I, Dusun III, Kecamatan Sei Dadap Kabupaten Asahan, menunggu belas kasihan dari para dermawan yang sudi mengulurkan tangannya.
Dituturkan oleh ayah kandungnya, Slamet saat ditemui Asahansatu dikediamannya, Selasa (25/10/2016), Dian menderita penyakit itu sejak tiga tahun terakhir ini. Benjolan yang bersarang di tulang tangan kirinya itu, kini semakin membesar.
“Awal mula anak saya ini bermain layangan saat dia kelas III sekolah dasar atau sekitar hampir tiga tahun yang lalu. Entah bagaimana dia menabrak pohon jati sehingga tangan kirinya patah,”ujar ayah Dian yang kesehariannya berprofesi sebagai kuli bangunan lepas ini.
Selanjutnya mereka membawakan putra mereka ini berobat di klinik desa terdekat dan pada saat itu memang terdapat benjolan bengkak akan tetapi tidak sampai membesar. Kondisi tersebut tetap dipertahankan kedua orang tua dan urung memeriksakan keadaan anak mereka karena keterbatasan biaya dan tidak memiliki jaminan kesehatan BPJS.
Namun berselang setahun kemudian, kondisi benjolan ditangan Dian semakin lama semakin membesar dan mengeluarkan darah kotor sehingga membuat dia harus menahankan sakit. Hingga mereka sempat membawakan anaknya kerumah sakit Setio Husodo yang selanjutnya merekomendasikan untuk berobat ke rumah sakit di Medan.
“Waktu itu saya sempat periksakan juga di rumah sakit umum daerah Haji Abdul Manan Simatupang setelah dirontgen mereka mengatakan anak saya ini menderita kanker tulang dan harus dibawa ke rumah sakit di Medan,” kata Slamet didampingi istrinya Salawati.
Alasan ketiadaan biaya, ketika itu bermodalkan kartu BPJS, Dian sempat beberapa hari mendapatkan perawatan di rumah sakit HAMS Kisaran, dan terus menangis minta pulang hingga kedua orang tuanya memutuskan anak mereka dirawat dirumah saja.
“Kami memilih merawat anak kami ini dirumah saja pak, karena dia trauma dan makin stres kalau dirumah sakit dan selalu minta ingin pulang,”ujarnya lagi sembari menjelaskan perawatan anaknya ini dipantau oleh salah seorang petugas puskesmas desa yang rutin membersihkan luka anaknya ini.
Aldi, salah seorang petugas puskesmas desa setempat yang secara kebetulan datang membersihkan luka dan mengobati bocah ini mengatakan, ianya tidak dapat berbuat banyak dan hanya bisa memberikan pengobatan pencegahan agar kankernya tidak menjalar.
“Yang saya ketahui ini adalah osteo sarcoma atau kanker tulang pada anak anak yang biasanya disebabkan karena benturan saat jatuh. Biasanya penyakit ini terjadi pada anak usia dibawah 17 tahun dan menyerang pembuluh darahnya yang lemah hingga semakin membesar,”ujarnya.
Bagi pembaca Asahansatu yang berniat meringankan derita Dian Sanjaya, bisa menyerahkan langsung pada orangtuanya atau bisa menghubungi di nomor 082367916172. (Perdana)