Budayawan Kota Kerang Hadiri Festival Lagu Langgam Melayu Tanjung Balai

oleh

Asahansatu || Budayawan Kota Kerang Penulis Buku “SINANDONG MENGGUGAT” Syamsus Rizal SH/ Tok Laut menghadiri acara kigiatan lomba festival lagu langgam melayu kota tanjungbalai 2022 yang laksanakan oleh Forum Pecinta Seni Budaya (FPSB) Tanjung Balai, Bertempat di Dua Setengah Persen Jalan Jend. Sudirman Kel. Sirantau Kec. Datuk Bandar Kota Tanjung Balai, Senin malam (28/11/2022)

Festival Lagu Langgam Melayau yang merupakan sebuah ide dan gagasan dari pelaku pekerja seni budaya Kota Tanjung Balai untuk melestarikan dan menduniakan budaya khas Tanjung Balai – Asahan

Dalam kesempatan ini, Syamsul Rizal .SH yang lebih akrab disapa dengan nama penanya TOK LAUT juga seorang “Budayawan Kota Kerang ” penulis buka SINANDONG MENGGUGAT, mengatakan mengapresiasi kerja keras pekerja seni yang terus aktif dan berkifrah di kota tanjung balai

“Ruh seni melayu terus hidup dan berkembang ditangan mereka, apalagi jika kita telusuri dari sejarah tanjung balai-asahan”, katanya Tok Laut

Tok laut juga selaku pencipta lagu, menambahkan, Zoelvandawa, Bobo, Evoy ,Tati dan kawan kawan yang dibimbing oleh Bung Agustony juga kita kenal sebagai senioren didunia seni merupakan langkah positif bagi perkembangan seni khususnya seni tradisionil melayu dikota tanjung balai

“Mereka sebagai elemen masyarakat/pelaku pekerja seni, penggiat seni merasa bersyukur karna masih tetap eksisnya kiprah dari para tokoh tokoh muda yg terus menggelorakan seni tradisionil kita yg merupakan akar dari kebudayaan kita”, jelasnya penyair Tok Laut.

Masih kata penyair yang selalu hadir di Tim Jakarta Tok laut, sering menyeru para penggiat seni dari seni tradisionil ini adalah sosok tokoh para gerilyawan gerakan kebudayaan

“karna mereka selalu mandiri dalam menggagas setiap kegiatan, semangat ini yang sering ditunjukkan para pekerja seni kota kerang semangat kegotong royongan oleh komunitas terus tumbuh dan berkembang tidak menunggu uluran tangan lain” Ucapnya

Lebih lanjutnya penyair, kemandirian dan semangat itu yang harus tertular untuk regenerasi berikutnya, hari ini para pekerja seni menunjukkan kepada semua bahwa pekerja seni tidak cengeng, tidak menunggu uluran tangan dari element – element lain, kita juga mengapresiasi cafe dua setengah persen (2,5%) yang menghargai dan menghormati semangat para pekerja seni dengan menyediakan tempat dengan suka rela.

“Thanks Bro hehehe (sambil tersenyum manis) cafe dua setengah persen (2,5%) memang sahabat sedarah senadi pekerja seni kita, juga para insan pers yg terus setia mengikuti acara sampai selesai dan terus memberikan kontribusinya buat para pekerja seni, semua ini mungkin karna insan pers juga adalah pelaku seni yg berprediket sebagai penulis”, ungkapnya tok laut

“Semoga acara festival langgam melayu menjadi cermin buat kita, Pekerja seni dapat terus berkarya tanpa ketergantungan pada siapapun. Semoga semua element terbuka hatinya untuk membuka diri dalam menyikapi hal-hal seperti ini, karna kontribusi para pekerja seni juga merupakan asset yg tak bisa dipandang sebelah mata”, Harapnya Budayawan

“Pekerja seni adalah salah satu pilar penyangga dalam kehidupan bermasyarakat .Perlu kita ketahui bahwa pekerja seni adalah penyangga zaman, kita menyeru semua element bahwa kota ini perlu sebuah kesepakatan dari kita semua tanpa disekat oleh hal-hal lain, Aktivitas dan kifrah pekerja seni adalah gerbong terdepan dalam perobahan tata nilai dimana mereka berada “Jayalah Kota ku”, pungkas Budayawan Kota Kerang mengakhiri.(HNS)

No More Posts Available.

No more pages to load.