Kisaran – Gerakan faham radikalisme diprediksi akan terus tumbuh, sehingga antisipasi dan pencegahan paham tersebut tidak boleh berhenti.
“Masyarakat diminta untuk mewaspadai penyebaran paham radikalisme, pasalnya ada beberapa warga yang bermukim di Asahan – Tanjungbalai diduga berafiliasi dengan kelompok terorisme Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS),”kata Dandim 0208/ Asahan Letkol Arm Suhono saat dihubungi asahansatu Via selulernya, Jumat (22/9).
Dikatakan, ada beberapa warga di Asahan dan Tanjungbalai dibawah pengawasan pihaknya karena diduga memiliki paham radikal dan berafiliasi dengan kelompok ISIS.
“Keberadaan mereka ada, namun untuk identitas dan tempatnya tidak bisa dipublikasi mengingat sampai saat ini mereka masih terus diawasi gerak geriknya,” tegas orang nomor satu di Kodim 0208/Asahan itu.
Terpisah, Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ( FKUB) Kabupaten Asahan H Humaidi S Pane saat dihubungi via selulernya mengatakan, radikal boleh namun radikalisme yang tidak boleh.
“Kita boleh tetap pada pendirian, namun kita tidak boleh egois dan menang sendiri,” tegas H Humaidi S Pane.
Jika soal ada warga yang diduga memiliki paham radikalisme dan dinyatakan oleh aparat terkait itu sah – sah saja sebab mereka memiliki kewenangan untuk menjaga kestabilitasan keamanan.
Selain upaya pencegahan lewat BNPT dan Densus 88 Polri, dia menilai pencegahan lainnya didorong oleh kondisi negara yang kondusif, baik itu di sisi demokrasi, keadilan, kesejahteraan, dan pendidikan.
“Itu semua juga bisa meredam ajaran radikalisme tersebut,”pungkasnya.
Sementara menurut sumber dilapangan, keberadaan warga Asahan yang diduga berafiliasi dengan ISIS bermukim di wilayah Kecamatan Air Joman dan Kota Kisaran Timur.
“Mereka yang jumlahnya dalam hitungan jari terus diawasi oleh pihak terkait mengingat tidak ada yang mau kecolongan,”ujar sumber yang enggan namanya di publikasikan. (Lintang)