Asahansatu | Di tengah kunjungannya ke Amerika Serikat, Presiden RI Prabowo Subianto tetap memantau kondisi dalam negeri, terutama terkait bencana alam yang saat ini terjadi di Indonesia.
Dalam video conference bersama jajaran Kabinet Merah Putih, Presiden Prabowo meminta para menteri dan pejabat terkait untuk memberikan laporan terkait perkembangan penanganan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki Laki di Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Pratikno kemudian memberikan laporan terkini, menyampaikan bahwa tim gabungan yang meliputi BNPB, Kementerian Sosial, TNI, Polri, serta pemerintah daerah telah berkoordinasi dan melakukan langkah-langkah penyelamatan dan evakuasi sejak erupsi pertama yang terjadi pada 3 November dini hari. Dari laporan tersebut, lebih dari 13 ribu warga telah mengungsi ke lokasi yang lebih aman guna menghindari dampak erupsi.
Rapat ini menjadi bukti responsif Presiden Prabowo dalam menangani bencana meskipun berada jauh dari tanah air. Presiden juga ingin memastikan bahwa koordinasi pemerintah pusat dan daerah tetap berjalan optimal dalam penanganan situasi darurat tersebut.
Terpisah, bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga terjadi di kawasan hutan Balai Taman Nasional Gunung (BTNG), Provinsi Nusa Tenggara Barat, pada Rabu lalu (13/11/2024). Saat ini Api masih belum berhasil dipadamkan petugas gabungan.
Berdasarkan informasi dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Barat melaporkan 95 persen api yang ada di kawasan hutan berhasil dikendalikan. Petugas gabungan melakukan pemantauan dan pengendalian titik api di lokasi terdampak, Kamis (14/11/2024)
Sebaran titik api berada pada wilayah Batu Ceper, Plawangan, di Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Kabupaten Lombok Utara. Pantauan tim BPBD setempat, titik api berada di Seberang timur, jalur pendakian pos 3 dan pos cemara 5.
BNPB mengimbau pemerintah daerah untuk tetap waspada terhadap potensi kebakaran hutan di kawasan yang saat ini masih terdapat titik api. Berdasarkan tingkat kemudahan terbakar di lapisan atas permukaan tanah, pada esok hari Jumat (15/11/2024) masih terpantau potensi mudah dan sangat mudah terbakar.(*)