Dinkes Tanjung Balai Gelar Dialog Pencegahan Stunting

oleh

Asahansatu || Kepala Dinas Kesehatan Kota Tanjung balai dr. Nurhidayah Ritonga saat melakukan dialog di studio RRI Tanjungbalai Jalan Jend. Sudirman Kelurahan Sijambi, Kecamatan Datuk Bandar, Kota Tanjungbalai, Selasa 17 Oktober 2023 Mengatakan bahwa Dinkes membuat tema tentang kesehatan remaja untuk menjaga anak dari stunting.

Dinkes saat ini sedang fokus pada kelompok usia remaja untuk mencegah anak menjadi Stunting akibat pernikahan dini atau pernikahan dibawah umur. Usia pernikahan yang masih muda lebih rentan terjadinya Stunting. Selasa, (17/10/2023).

“Pernikahan dini atau masih dibawah umur lebih rentan anak nya terkena stunting akibat emosional mereka masih labil dan membutuhkan lebih perhatian agar tidak mengganggu mental mereka ketika hamil,”. Ujarnya.

“Kami saat ini juga sedang memberikan obat penambah darah bagi kalangan anak remaja putri di lingkungan sekolah-sekolah yang ada di kota tanjung balai serta memberi pemahaman tentang menjaga kesehatan bagi mister v mereka. Jika mereka sudah memahami apa yang telah kami sosialisasikan maka mereka akan paham akibat dari pernikahan dini ataupun jika mereka dini sudah memahami untuk menjaga kesehatan diri sendiri maupun si calon bayi dan stunting pun akan terhindar,” lanjutnya.

dr. Nurhidayah Ritonga mengatakan bahwa akibat Stunting itu adalah gagal tumbuh atau berkembang dengan baik dari usia 1 hingga 2 tahun akibat tidak menjaga atau memahami tentang menjaga kesehatan bagi ibu hamil. Menjaga kesehatan ibu hamil bukan hanya tanggung jawab ibu hamil itu sendiri, tapi juga tanggung jawab keluarga.

“Jika dari remaja mereka sudah memahami tentang kesehatan, dapat obat penambah darah, mengkonsumsi buah dan sayur-sayuran yang sehat, si bayi mendapatkan imunisasi yang lengkap dan paling utama mental ibu hamil maka stunting akan terhindar dari generasi penerus yang akan datang,” katanya.

Kadinkes juga mengatakan bahwa Stunting dapat dicegah dengan menjaga pola hidup sehat remaja putri atau ibu muda. Dari sejak hamil hingga melahirkan harus aktif dalam melakukan pengecekan secara rutin serta perhatian dari orang tua dengan memberikan pemahaman atau menjadi tempat konseling atau teman curhat nya si ibu hamil tersebut.

Pemerintah Kota Tanjung balai melalui Dinas Kesehatan sejauh ini sudah melaksanakan program rembuk Stunting di 8 Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Kota Tanjung balai bekerjasama dengan para Camat, lurah, kepling serta para kader dan menyerahkan bantuan vitamin berupa susu.

Dinkes Kota Tanjungbalai pada 2024 akan membentuk Saka Bakti Husada adalah siswa-siswi sekolah yang bertugas sebagai penerus untuk menyampaikan kepada teman-teman mereka tentang kesehatan remaja, penyuluhan menjaga reproduksi wanita, memberi makanan sehat bagi ibu hamil, tersedianya pojok ASI di Puskesmas.

“Saya menyarankan, begitu bayi melahirkan seharusnya si ibu memberikan ASI dari pada harus susu formula karena banyak manfaatnya bagi si bayi. Jika ASI tidak normal, dapat memancing atau berkomunikasi dengan pihak puskesmas,”ucapnya.

Kepala Dinas Kesehatan dr. Nurhidayah Ritongan menyampaikan, bahwa jika ada masyarakat Kota Tanjungbalai yang kurang mampu atau tidak tercover BPJS melahirkan, silahkan datang ke puskesmas terdekat.

“Sesuai perintah bapak walikota tanjung balai H. Waris Tholib. S.Ag. MM, bahwa jika ada masyarakat yang melahirkan tidak tercover bpjs, dapat langsung ke puskesmas atau bisa ke dinkes dan akan di bantu segala administrasi nya,” ujar dr. Nurhidayah.(HNS)

No More Posts Available.

No more pages to load.