DITEMUKAN TULANG MANUSIA DALAM PENGGALIAN SUMUR TUA OLEH KELUARGA KESULTANAN ASAHAN

oleh

 

ASAHAN- Rencana keluarga Kesultanan Asahan untuk menggali Sumur Tua yang diduga tempat dibuangnya korban Revolusi Sosial 1946 akhirnya dilaksanakan, Senin (30/4).

Sebanyak 8 orang keluarga Sultan Asahan dibunuh dan dimasukkan ke sumur tua di Afdeling VI PTPN III kebun Sei Dadap Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan. Sumur itu digali keluarga Kesultanan Asahan, pagi hari.

Menurut Keluarga Kesultanan Asahan Tengku Muhammad Ikbal Bustamam ada 8 korban yang di duga didalam sumur yakni, Raja Kohar, Kadus Jamaluddin, Sulaiman, Raja Baharuddin, Tengku Ismail.

“Mereka merupakan korban revolusi sosial di kesultanan Asahan pada tanggal 3 maret 1946”. ungkapnya.

Informasi diperoleh, sumur tua itu merupakan tempat pembuangan/kuburan massal keluarga Kesultanan Asahan yang menjadi korban Revolusi Sosial Tahun 1946.

Ketua Panitia Indra Syah, menjelaskan penggaluan ini sempat tertunda karena kendala masalah izin penggalian di titik lokasi Afdeling VI PTPN III kebun Sei Dadap Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Asahan.

Sebelumnya undangan dan jadwal kegiatan mengenai penggalian dan pemakaman kembali korban Revolusi Sosial 1946 Kesultanan Asahan di Sumur Simpang Empat, Asahan, ke Mesjid Raya Sultan Achmadsyah Tanjungbalai tersebar.

Di lokasi terlihat sejumlah karyawan perkebunan PTPN III menutup akses menuju titik penggalian dengan alasan menunggu perintah pimpinan.

Untuk diketahui, kuburan diduga korban Revolusi Sosial 1946 di kawasan Afdeling VI PTPN III, telah digali Tim Lembaga Budaya Melayu Tuah Deli dan Kesultanan Asahan.

Awalnya rencana penggalian mulai dilaksanakan Kamis (29/3/2018), dan dimakamkan kembali di komplek Mesjid Raya Sultan Ahmadsyah kota Tanjungbalai, namun akhirnya diundurkan.

Penggalian ini merupakan inisiatif dari keturunan para korban revolusi sosial 1946.

“Guna mengungkap kebenaran dan menggali sejarah bahwa pernah terjadi pembantaian besar-besaran di Sumatera Timur atau sering disebut revolusi sosial,” kata Indra Syah.

Indra menyebutkan, proses penggalian akan berlangsung tiga hari mulai dari pembersihan lokasi, persiapan penggalian, pembacaan doa dan ritual adat penggalian, penggalian dan pemberangkatan jenazah ke Mesjid Raya Sultan Ahmadsyah, di Tanjungbalai. Selanjutnya pelaksanaan fardhu kifayah (sholat jenazah), takziah keluarga dan kerabat, pemakaman kembali di komplek Mesjid Raya Sultan Ahmadsyah, dan terakhir doa.

“Direncanakannya kegiatan kita lakukan tidak terlepas dari keinginan keturunan para korban yang ingin orang tua mereka dimakamkan secara syariat Islam melalui fardhu kifayah,” ujar Indra Syah

Menurut Keluarga kesultanan asahan tengku muhammad ikbal bustamam ada 8 Koran di dalam sumut,nama2 nya tengku madransya, Raja kohar, kadus jamaluddin, sulaiman, raja baharuddin, tengku Ismail merupakan Koran revolusi sosial di kesultanan Asahan pada tanggal 3 maret 1946.

Sampai berita ini diterbitkan, tampak penggalian sumur tersebut masih berlanjut.(A1)

 

 

Sumber: Taslabnews