Batu Bara – Untuk mengisi jabatan di OPD yang terjadi kekosongan maka dinilai lebih tepat bila Bupati mengedepankan putra terbaik didaerah ketimbang harus merekrut oknum pejabat luar daerah. Apalagi oknum pejabat yang memiliki rekam jejak tidak baik.
Sesuai UU No 23 tahun 2004 tujuan otonomi daerah adalah untuk mewujudkan kesejahteran masyarakat di daerah. Oleh karena itu pemerintah daerah diharapkan lebih mengutamakan kepentingan daerah dari pada kepentingan diluar daerah.
Salah satu upaya untuk dapat mewujudkannya adalah tidak mengadopsi (menampung) ‘pejabat import’ atau pejabat berasal dari luar daerah.
Demikian diungkapkan aktivis muda Attoha Muttaqien,SE selaku Ketua Generasi Muda Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia Bersatu (GM PEKAT-IB) Kab Batu Bara kepada wartawan, Selasa (17/09).
Dikatakannya, bukan alergi dengan pejabat yang di import dari luar Batubara seperti oknum Plt Kadis Pendidikan berinisial IS. Namun bila berbalik pada rekam jejaknya maka akan menimbulkan kekhawatiran.
Dia (IS) adalah mantan Kabag Humas Pemprovsu yang terindikasi pernah menjadi sorotan anggota DPRD Sumut karena kinerjanya yang kurang baik. Begitu juga dengan Plt Dinas PU Batubara KL yang merupakan mantan Kadispora Sumut.
“Keduanya adalah pejabat import dari luar Pemkab Batubara. Mereka di khawatirkan tidak akan fokus dengan program kerja di masing-masing dinasnya sehingga bisa berdampak bagi kemajuan Kab Batubara”, kata Attoha.
“Putra daerah paling tidak sudah mempunyai niat untuk membangun kampung halamannya sendiri. Kalau dari luar daerah belum tentu, jangan-jangan oknum tersebut hanya ingin mencari manfaat di Batubara untuk menumpuk harta didaerah asalnya”, ketus Attoha khawatir.
GM Pekat-IB mengapresiasi terobosan Bupati Batu Bara Ir Zahir MAp seperti wacana pembangunan kantor Bupati yang akan ditargetkan selesai 2020. Begitu juga pembangunan rumah tak layak huni serta terobosan-terobosan lainnya, tapi alangkah lebih baik bila Bupati memprioritaskan SDM putera daerah sehingga bisa secara bersama mewujudkan kemajuan Kab Batu Bara, ungkapnya lagi.
Menurut pengamatan Attoha, sudah ada dua pejabat import yang baru mengisi jabatan strategis pengguna anggaran di Pemkab Batu Bara, sedangkan yang lama masih ada menjabat, ini semua harus ditukar dengan putra terbaik di Kabupaten Batu Bara. (AS2/Plk)