Asahan – Puluhan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Asahan (UNA) gelar aksi unjuk rasa di Kampus mengkritisi kebijakan semester pendek, Rabu (17/1).
Informasi dihimpun Asahansatu.com, aksi yang digelar puluhan Mahasiswa itu menuntut kebijakan semester pendek yang dirasa memberatkan dan terkesan melakukan pembodohan, “dengan memberikan biaya, maka nilai dikeluarkan oleh Fakultas tanpa harus mengulang mata kuliah yang tidak lulus,”ujar peserta aksi.
Kembali ditegaskan oleh M Nur Hidayat Manurung kordinator aksi, sesuai dengan UU No.12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi, “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilannyang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara, tegasnya.
“Apa yang dilakukan Fakultas terhadap Mahasiswa yang gagal mendapatkan nilai yang baik, dengan memanfaatkan kebijakan semester pendek dinilai merupakan tindakan pembodohan yang mengedepankan uang,”tudingnya.
Kami meminta pihak rektorat untuk mengkaji ulang dan membersihkan tikus kampus yang dapat mencoreng citra UNA sebagai Perguruan Tinggi Swasta (PTS) terbesar di Kabupaten Asahan.
Selain kebijakan semester pendek, kami juga menuding pihak kampus memelihara Mahasiswa siluman,”tidak perna belajar, namun diwisuda pada saatnya,” tegas M Nur Hidayat Manurung.
Terpisah, Bahmid Panjaitan Dekan Fakultas Hukum UNA ketika dikonfirmasi melalui selulernya terkait aksi puluhan Mahasiswa mengatakan, “ biarlah kami yang menyelesaikan persoalan internal, tidak perlu dipublikasi keluar,” ujar Bahmid Panjaitan dari ujung selulernya.(A1)