Kenali Modus Baru Pelodes Atau Penipuan Online

oleh

Asahansatu | Masyarakat kota Tanjungbalai kembali dibuat resah oleh para Pelodes atau pelaku penipuan online yang merugikan masyarakat hingga puluhan juta rupiah melalui media sosial media Facebook (FB).

Dalam seminggu, dua warga kota Tanjungbalai sudah menjadi korban penipuan online dengan cara menjual sepeda motor Honda Scoopy dengan harga yang sangat murah di group jual beli FB.

Pelaku melakukan aksi nya dengan sistem segitiga yaitu dengan cara mengaku kepada si pembeli bahwa sepeda motor tersebut milik nya, sedangkan kepada pemilik kendaraan tersebut pelaku mengatakan bahwa si pembeli adalah saudaranya.

Kemudian melalui via telepon, pelaku mengarahkan si pembeli dan si pemilik untuk berjumpa di tempat yang sudah ditentukan untuk melakukan transaksi. Selanjutnya pelaku mengatakan pada si pemilik bahwa uang nya sudah ada sama nya dan akan diberikan setelah pembeli mentransfer sejumlah uang kepada si pelaku.

Selanjutnya si pelaku (masih via telepon) memberikan nomor rekening Bank Mandiri atas nama Juwita Sahputra agar di transferkan ke no rek tersebut. Setelah sejumlah uang berhasil di transfer, kemudian si pelaku memblokir nomor si pembeli dan pemilik sepeda motor tersebut.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai AKP. Teuku Rivanda Ikhsan, S.T.K,. S.I.K saat diwawancarai mengatakan, bahwa permasalahan pelodes ini sama-sama kita awasi dan perlu adanya edukasi dan pengetahuan yang mumpuni bagi masyarakat. Senin, (25/1/2024).

“Masyarakat harus bijak dan cermat dalam menggunakan media sosial jangan mudah terbujuk rayu apa yang ditawarkan dengan harga murah dan hadiah yang menggiurkan secara instan apalagi transaksi melalui transfer. Para pelaku kejahatan cyber kini semakin pintar,” Kata Kasat Reskrim.

Lebih lanjut, Teuku Rivanda juga menyampaikan bahwa permasalahan ini akibat kurang pengetahuan nya masyarakat dalam mengetahui mana yang penipuan dan mana yang bukan sehingga mudah percaya atas informasi yang di dapat di media sosial.

“Ini tidak bisa kita lakukan sendiri tanpa adanya keterlibatan dari masyarakat, keluarga, stakeholder dan pihak-pihak lainnya sehingga kejahatan cyber seperti ini bisa kita atasi bersama. Yang paling utama para orang tua, karena beberapa kasus yang kita tangani, para pelaku masih dibawah umur sehingga peran para orang tua lah yang sangat perlu kita harapkan,” ucap Teuku Rivanda Ikhsan Kasat Reskrim Polres Tanjungbalai. (HNS)

No More Posts Available.

No more pages to load.