Asahansatu || Pengerjaan proyek pembangunan jalan rabat beton di kompleks perumahan Dusun IV Desa Tanah Merah, Kecamatan Air Putih, Kabupaten Batu Bara terkesan asal jadi, warga setempat sangat kecewa dengan hasilnya.
Hasil pantauan di lapangan terlihat olahan semen dan krikil di dominasi pasir, serta ketebalannya yang di duga tidak memenuhi spesifikasi dari ketentuan.
Salah seorang warga Desa Tanah Merah, Eka Suhendra (42) mengatakan, awalnya kami sudah mengingatkan pelaksana dilapangan agar menambah kadar semen dan batu, serta ketebalan yang sesuai dengan ketentuan, ujar Eka kepada media saat dilokasi. Sabtu (03/06/2021).
Namun sepertinya permintaan kami tak digubris sama sekali. “Modusnya sangat terlihat jelas, pada bahagian tengah badan jalan sengaja ditimbun dengan pasir, untuk mengurangi pemakaian semen dan batu,” jelas Eka.
Mirisnya lagi siapa pemilik pekerjaan dan pengawas lapangan tidak ada di tempat saat awak media hendak mengkonfirmasi di lapangan, dan tidak ada plank proyeknya, padahal pekerjaanya tinggal satu hari lagi selesai, tambah Eka.
Diduga proyek rabat beton tersebut dari program Dinas Tarukim Batu Bara.
Hal ini tidak bisa dibiarkan begitu saja, pihak yang terkait harus melakukan pencekan langsung kelapangan, baik itu konsultan perencanaan, pengawas maupun Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)
Mana batu guli bercampur pasir, dan hasil pengamatan kami saat pengadukan di mesin molen, semen satu sak, batunya cuma delapan sekop kecil, papar Eka.
Kita lihat saja kualitasnya, “gak sampai 3 bulan pasti hancur. Yang borong enjoy dengan untung besar, warga sekitar yang menanggung jalan rusak, ini sangat jelas indikasi kecurangan dari pemborongnya”,ulas Eka.
Beberapa warga telah sepakat akan membuat laporan kepada Unit Tipikor Polrea Batu Bara, karena terindikasi merugikan uang negara, tegas Eka.
Ditempat yang sama, salah seorang pekerja, Mhd Nasir Hasibuan, mengatakan, pemborongnya warga Medan, mereka hanya pekerja.
“Saya memang diperintahkan kerja didalam SPK memang ada pasir uruknya,” ujar Hasibuan.
Ketika ditanya wartawan, “apa harus tinggi di tengah, sementara dipinggir pasirnya sangat tipis”. Gak tau saya pak, saya hanya pekerja, jawabnya singkat.
Sementara pihak pemborong, tidak ada dilokasi pekerjaan untuk dimintai keterangan.
Pj Kepala Desa Tanah Merah, Fauzi Andayu, saat di konfirmasi melalui seluler, mengatakan, itu pekerjaan dari Perkim Batu Bara, bukan swadaya dari pihak perumahan.
Petugas dilapangan namanya Bang Ucok Pak, nanti saya telepon, ini harus ditegor, kata Fauzi.
Salah seorang warga komplek perumahan yang tak ingin namanya disebutkan, yang lebih parah dan mengkhawatirkan kena hujan sikit aja udah naik pasirnya, kami segan mau negornya pak, ujar sumber warga setempat. (Plk)