LIMA Tuding Milliaran Uang Negara “Ngendap” di Kas Daerah

oleh
oleh

Kisaran – Lingkar Mahasiswa Asahan (LIMA) menyebutkan milliaran uang Negara yang harusnya digunakan untuk pembangunan pada tahun anggaran 2016 di Kabupaten Asahan mengendap di kas umum daerah. Padahal waktu pengerjaannya hanya tersisa dua bulan lagi, dikhawatirkan jika dikerjakan dengan tergesa gesa akan berdampak pada kualitas pembangunan.

Hal tersebut diungkapkan oleh aktivis LIMA, Husni Mustofa saat menyampaikan tanggungjawab sosialnya sebagai aktivis dengan melakukan aksi untuk rasa bersama puluhan  mahasiswa di Dinas Pekerjaan Umum (PU)  Kabupaten Asahan, Rabu (26/10/2016).

“Seharusnya masyarakat sudah dapat menikmati pembangunan itu sejak bulan Maret lalu. Akan tetapi realitanya sampai hari ini program pembangunan itu belum berjalan. Sudah pasti masyarakat yang dirugikan disini karena tidak bisa merasakan pembangunan pemerintah secara penuh,” kata Husni.

Lebih jauh menurutnya, banyak program pembangunan yang dilakukan melalui metode lelang sampai saat ini belum berjalan maksimal. Dia menduga ada faktor internal tarik menarik dalam menetapkan pihak pemenang pekerjaan yang berhak mengerjakan pembangunan tersebut.

“Dugaan kami ini terjadi karena prosedur sebelum pembangunan tersebut dikerjakan sudah banyak yang bersalahan.  Karenanya PPK di Dinas PU gamang dalam menentukan pemenang pekerjaan karena proses pra pekerjaan yang salah tadi,”sebut Husni.

Puas beberapa saat menyampaikan maksud aksinya dalam berorasi akhirnya tidak menunggu lama, dua orang perwakilan dinas PU yakni sekretaris Dinas PU Kabupaten Asahan Adi Huzaifah didampingi Zusriadi Kabid Pengawasan dan mutu bersedia menemui mereka diluar gerbang.

Ketika dipertanyakan soal lambannya pekerjaan pembangunan padahal sudah ada pemenang pihak yang mengerjakan, Sekretaris Dinas PU Adi Huzaifah mengatakan bahwa hal tersebut disebabkan karena belum masuknya berkas lelang pekerjaan kepada pejabat pembuat komitmen (PPK) di Dinas PU.

Namun, Huzaifah menolak jika seluruh program pembangunan yang sudah direncanakan di Kabupaten Asahan pada tahun ini tidak berjalan dan mengendap di kas daerah.  “Waktu pengerjaan kan masih ada, kita tidak bisa bilang belum ada pembangunan karena sebahagian sudah berjalan,” ujarnya.

Ditempat terpisah, proses pembangunan sejumlah infrastruktur maupun pengadaan di Kabupaten Asahan seyogyanya memang harus sudah berjalan dan dapat dinikmati masyarakat. Contoh kecil dari tertundanya pembangunan di kota Kisaran misalnya perawatan jalan di Jl Yamin menuju pangkal titi yang berlubang dan selalu menjadi jebakan para pengguna jalan.

“Harusnya kalau sudah dari kemarin kemarin dilaksanakan pembangunan perawatan jalan ini tak merasakan lagi ada jalan belubang,” kata Anton Panjaitan salah seorang warga yang bermukim di kelurahan Kisaran Naga. (Perdana)

No More Posts Available.

No more pages to load.