Asahansatu | Ketua Dewan pimpinan pusat lembaga swadaya masyarakat pemantau kinerja aparatur dan aset negara (DPP LSM Penjara) menduga, kegiatan hari jadi Kota Tanjungbalai yang ke 404 terindikasi adanya penyimpangan dalam penggunaan anggaran dan stand.
“Anggaran yang dikucurkan untuk memperingati hari jadi Kota Tanjungbalai tidaklah sedikit, kurang lebih lima ratus juta. Kami menduga adanya penyimpangan penggunaan anggaran tersebut oleh panitia pelaksana yaitu Dinas Pendidikan Kota Tanjungbalai,” kata Ir. Rahmad Hidayat ketua DPP LSM Penjara. Rabu (25/12/2024)
Om Day sapaan akrab, juga mengatakan bahwa penyimpangan juga terjadi di Dinas perindustrian dan perdagangan terkait stand bagi OPD maupun pelaku UMKM, BUMD yang diduga adanya pembayaran yang tidak masuk akal yaitu tiga hingga lima juta rupiah untuk satu stand nya.
“Ini event satu tahun sekali untuk merayakan hari jadi Kota Tanjungbalai atau yang lebih dikenal masyarakat pesta kerang. Jadi, jangan dirusak karena kepentingan pribadi maupun kelompok. Kami akan minta Inspektorat untuk melakukan pemeriksaan terhadap penggunaan anggaran tersebut.” ujarnya. (HNS)