Asahansatu || Mahasiswa Tim PPK ORMAWA HMPS Pendidikan Matematika Universitas Asahan mengadakan Talkshow Kelas Literasi Tokoh Inspirasi Asahan dan Wawasan Kebangsaan dalam rangka hari memperingati hari Kesaktian Pancasila di Desa Silo Baru, Kecamatan Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara. Sabtu (01/10/2022)
Kegiatan ini merupakan kegiatan Literasi Budaya dan Kewarganegaraan untuk Generasi Z Silo Baru. Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Camat Wampu Kabupaten Langkat, Ketua Pengurus Yayasan Universitas Asahan, Anggota DPRD Kabupaten Asahan, Perwakilan Walikota Tanjungbalai, Kepala Desa Silo Baru, Kepala Desa Silo Bonto, Kepala Dusun Desa Silo Baru, Wakil Rektor III Universitas Asahan, Dekan FKIP Universitas Asahan, Civitas Akademika Universitas Asahan, HIMSIL, Karang Taruna Silau Laut dan Silo Baru, Komunitas Anak Semut, BKPRMI, BAPERA Silo Baru, Tokoh Masyarakat serta siswa dan Bapak/Ibu Guru UPTD SMP Negeri 3 Silau Laut, UPTD SMP Negeri 1 Silau Laut, MTsS Pesantren Al Hidayah Silo Baru, MTsS Pesantren Bina Ulama, MAS MPI Silo Bonto dan SDN 01499 Silo Baru.
Talkshow kelas literasi ini sekaligus opening<span;> ceremony pojok baca PPK ORMAWA HMPS Pendidikan Matematika FKIP Universitas Asahan. Pada kegiatan ini tim PPK ORMAWA HMPS Pend. Matematika mengundang Syamsul Adha, S.STP., M.I.Kom (Camat Wampu Kabupaten Langkat), Drs. Mapilindo, M.Pd (Dewan Pendidikan Asahan), Lela Sari Sinaga S.Sos (Anggota DPRD Kab. Asahan) dan Ahmad Sofyan (Kepala Desa Silo Baru) sebagai pemateri dalam kegiatan tersebut dan Bapak Dr. Dailami, M.I.Kom sebagai moderator pada kegiatan talkshow tersebut.
Untuk memeriahkan acara tersebut kegiatan ini diawali dengan tari persembahan melayu, tari zafin yang dipersembahkan siswi SMA Negeri 1 Air Joman dan disesi terakhir ditampilkan tarian Tor-Tor dipersembahkan siswa-siswi UPDT SMP Negeri 3 Silau Laut dan SDN 01499 Silo Baru.
Dosen pembimbing PPK ORMAWA HMPS Pendidikan Matematika Universitas Asahan, Anil Hakim Syofra, S.Pd., M.Si mengatakan kegiatan ini pada prinsipnya merupakan Gerakan Literasi Desa Cerdas yang kami harapkan ini nantinya menjadi kenyataan. Semoga kegiatan ini nantinya menjadi kegiatan rutinitas di desa. Ini adalah kegiatan nasional, adik-adik mahasiswa dan mahasiswi ini berada di desa ini selama 6 bulan. Ada beberapa pojok baca literasi yang kami buat, pojok baca literasi numerasi, literasi kebudayaan, literasi finansial dan literasi lainnya. Kegiatan ini sifatnya membangun desa, ini merupakan kegiatan kampus merdeka. Ada satu sekolah di desa Silo Baru yang tidak pernah melaksanakan upacara bendera selama 8 tahun lamanya. Jadi adik-adik PPK ORMAWA Universitas Asahan datang untuk melatih anak-anak di sekolah tersebut. Kami cukup terharu dengan kehadiran tim PPK Ormawa Universitas Asahan yang akhirnya siswa-siswi di sekolah tersebut dapat melaksanakan upacara bendera 17 Agustus Tahun 2022 setelah 8 tahun lamanya. Mari kita bergotong-royong untuk mencapai kesuksesan bersama-sama” dan semoga adik-adik yang hadir pada kegiatan ini bisa terinspirasi dengan tokoh-tokoh yang menjadi pemateri ditalkshow ini,”jelas Anil Hakim.
Wakil Rektor III Universitas Asahan bidang Kemahasiswaan dan Alumni mengatakan seluruh masyarakat desa Silo Baru maupun masyarakat lainnya berhak untuk dapat meningkatkan pendidikannya.
“Semoga setelah kegiatan ini Bapak/Ibu dan adik-adik yang hadir mendapatkan ilmu yang bermanfaat. Dengan ini Gerakan Literasi Desa Cerdas Desa Silo Baru dan 5 Pojok Baca resmi dibuka” Ujar Ansoruddin Harahap.
Untuk masyarakat diadakan bingkai foto tiga dimensi. Lukisan pertama menggambarkan dunia laut, kemaritiman yang kaya akan mangrove sesuai dengan khas Desa Silo Baru. Kami juga memiliki harapan dengan adanya literasi finansial di Desa Silo Baru akan menumbuhkan UMKM baru bagi masyarakat setempat dan menumbuhkan nilai ekonomi pada desa ini.
“Penduduk desa ini berkerja sebagai petani kelapa dalam, nelayan dan juga industri arang tempurung kelapa. Tingkat pendidikan di desa ini masih rendah 70% penduduk hanya tamatan SD dan SMP lalu 30% penduduk yang sampai SMA dan kuliah, namun penduduk yang kuliah masih sangat sedikit sekali.” Jelas Bapak Ahmad Sofyan selaku Kepala Desa Silo Baru saat memberi materi talkshow.
“Dalam membangun desa tidak hanya memerlukan pembangunan konstruksi yang bagus tapi juga memerlukan pendidikan karena sarana dan prasarana ini bisa bersifat negatif dan positif, bisa jadi dengan pembangunan jalan yang dulu sulit dilalui kini mudah untuk dilewati justru memudahkan untuk masuknya narkoba ke daerah tersebut. Gerakan Literasi Desa Cerdas ini adalah hal yang paling strategis karena masyarakat perlu dicerdaskan. Jika literasi adalah faktor kecerdasan maka masyarakat harus bisa membaca, menulis, berbicara, menghitung dan memecahkan semua persoalan yang terjadi. Jika sudah seperti ini maka akan terbangunlah Desa Cerdas yang akan membangun masyarakat, membangun Desa, membangun Kecamatan bahkan mampu untuk membangun dunia.” Jelas Bapak Drs. Mapilindo, M.Pd saat menyampaikan materi talkshow.
Di era industry 4.0 ini, kita juga memerlukan literasi digital agar kita cakap dalam menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi.“Saya membuat program gotong royong bedah rumah tanpa menggunakan APBD, misal ada rumah seorang nenek yang layak untuk dibantu maka saya ambil foto kemudian saya upload ke sosmed saya, itulah guna media sosial jangan disalahgunakan, dari situ munculah gotong royong dan banyak masyarakat yang ingin membantu menyumbang seperti semen 2 sak, tripleks, papan dari kepedulian tersebut program pun terlaksana dengan baik. Meski saya sekarang berada di Asahan namun saya tetap dapat melayani masyarakat Kecamatan Wampu saat ini melalui Google melalui layanan e-surat (Elektronik Surat). Kini masyarakat Wampu jika ingin mengakses layanan Kecamatan cukup menggunakan android saja” Jelas Bapak Syamsul Adha, S.STP., M.I.Kom (ASN Insfiratif tahun 2017) saat menyampaikan materi talkshow.
Nah, dengan mempelajari literasi digital kita mampu berpikir kritis, kreatif, dan inovatif, memecahkan masalah, berkomunikasi dengan lebih lancar, serta dapat berkolaborasi dengan lebih banyak orang. Namun penggunaan media sosial bagi anak-anak perlu diawasi oleh orang tua, agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif. Dalam pendidikan anak, orang tua berperan aktif untuk memberikan dorongan kepada anak-anaknya. Pada bingkai foto kedua bertemakan R.A kartini. Beliau adalah tokoh literasi wanita di Indonesia. Di masanya, Kartini muncul dengan semangat baru yakni kebebasan, kesetaraan, modernisasi, dan anti feodalisme.
“Para wanita harus siap dan sigap untuk menjaga suami dan anak-anaknya dari perbuatan negatif seperti pemakaian narkoba karena kunci dari semuanya adalah wanita.” Tutur Ibu Lela Sari Sinaga S.Sos selaku anggota DPRD Kab. Asahan pada saat menyampaikan materi talkshow.
Pada masing-masing pojok baca juga terdapat hastag Ayo bersih! Hastag ini mengajak kita menjaga kebersihan lingkungan di desa Silo Baru. Dengan menjalankan kebersihan dan peduli lingkungan maka akan tercipta hidup yang sehat. Semua perilaku kesehatan yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Kegiatan ini dilaksanakan di desa Silo Baru. Keasrian dan kesehatan Desa Silo Baru akan tercipta jika masyarakat sekitar mau menjaga kebersihan dan pola hidup sehat.
Setiap anak Indonesia memiliki potensi dan hak yang sama untuk meraih kemajuan demi masa depan yang lebih baik. Karena anak merupakan penerus generasi maju di masa depan sehingga kita harus menjaga anak-anak Indonesia. Sehubungan dengan hal tersebut kita juga harus menjaga perempuan Indonesia selaku Ibu dan calon Ibu, karena jika seorang wanita rusak bagaimana ia mendidik anak-anaknya nanti? Maka dari itu mari kita jaga wanita.