Asahansatu | | Aksi penolakan yang di gelar Badan Pengurus Cabang Lingkar Studi Mahasiswa Marhanenis (LSMM) merupakan bentuk kekecewaan dari mahasiswa dan masyarakat Asahan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Tata ruang yang akan membangun menara di Mesjid H.Achmad Bakrie Kisaran dengan anggaran APBD Rp.20.000.000.000 tanpa mempertimbangkan kesejahteraan rakyat dan pembangunan infrastruktur jalan.
Unras LSMM tersebut berlangsung pukul 14.00 wib di depan kantor Dinas PUTR di Jalan Mahoni, Mekar Baru, Kecamatan Kota Kisaran Barat, Kabupaten Asahan. Kamis (11/05/2023)
Dalam orasinya, koordinator lapangan Nawawi Tandjung menyatakan bahwa Lingkar Studi Mahasiswa Marhaenis Kabupaten Asahan telah melakukan CroshChek ke 177 desa diasahan dan 27 Kelurahan, ternyata masih banyak jalan jalan yang rusak, hancur bagaikan “kubangan kerbau”.
“Namun apa yang terjadi saat ini pemerintah terkesan tidak peka dengan situasi yang ada, malah kenyataannya pemerintah kabupaten asahan malah terindikasi menghamburkan APBD ditengah kondisi masyarakat yang mengharapkan pambangunan jalan yang semakin banyak mengalami kerusakan”,ungkapnya.
Menurut pendemo, pembangunan Menara di Masjid Agung H. Achmad Bakrie Kisaran tersebut tidaklah adil dan pemborosan. “Apa urgensinya pembangunan menara tersebut jika dilihat dari sudut pandang ekonomi social dan kemasyarakatan, bukankah 20 Milyar itu lebih baik digunakan untuk pembangunan atau perbaikan jalan yang saat ini di idam-idamkan masyarakat”,ucapnya.
Selanjutnya Johan Iskandar Sitorus selaku ketua Cabang LSMM Asahan juga mengatakan bahwa kepala Dinas PUTR harusnya lebih memprioritaskan kepentingan masyarakat dalam rangka menentukan pembangunan di asahan.
“Patut diduga pembangunan menara Rp.20 Milyar tersebut hanya untuk kepentingan sekelompok orang, atau jangan jangan ada niat terselubung? Kami sangat kecewa dengan Bupati Asahan H.Surya,”tegasnya sembari mendesak agar segera mencopot Kadis PUTR dan Kepala Bappeda.
Usai menyampaikan aspirasinya, massa LSMM membubarkan diri dari kantor Dinas PUTR Asahan dengan tertib.(MSI)