Asahansatu || Majelis Pendidikan Dasar dan Pendidikan Non Formal Pimpinan Daerah Muhammadiyah Asahan dalam menjalankan salah satu programnya adalah dengan bersilaturahmi ke amal usaha milik Muhammadiyah dan untuk jadwal hari ini adalah SMK Muhammadiyah 5 Kisaran untuk dikunjungi. Rabu (11/10/2023)
Bertempat di Aula SMK Muhammadiyah 5 Kisaran, tepat pukul 16.00 WIB rombongan yang dipimpim Prinda Pebri, M.Pd selaku ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Asahan tiba dilokasi acara yang disambut oleh para petinggi dan seluruh Dewan Guru dan staf tata usaha SMK Muhammadiyah 5 Kisaran.
Tampak hadir dalam acara tersebut M. Tohir, S.Pd., M.Si sekaku koordinator bidang Al Islam dan Kemuhammadiyahan, Elva Yuliana Nasution, S.Pd koordinator Pendidikan Dasar dan Menengah, Irmayani, S.Kom staf keuangan, Zulhadi Tasyrik, SH bidang hukum dan hubungan masyarakat, Nasrullah selaku Kepala keuangan, Khairuddin selaku bendahara, Ilham Rizky selaku sekretariat dan pemeliharaan aset Majelis Dikdasmen dan PNF Asahan. Sedangkan Fakhri Mizan Harsono, S.Pd selaku sekretaris dan Mukhtar, S.Pd selaku Koordinator Bidang Mejelis Dikdasmen Asahan harus datang terlambat dikarenakan sedang berauduensi dengan Wakil Bupati Asahan terkait pelaksanaan tabligh akbar pada Ahad mendatang.
Acara dibuka tepat pukul 16.00 WIB yang diawali dengan ceramah agama atau lebih tepatnya kuliah tujuh menit yang disampaikan oleh Ustadz M. Thohir, S.Pd., M.Si.
Dalam ceramahnya beliau menyampaikan bahwa salah satu rezeki yang tak terhingga adalah kesehatan. “Maka dari itu, agar tetap dapat menjalankan kewajiban kita sebagai seorang guru dengan baik dan benar, kita harus hidup sehat, karena dengan demikian rizki kita akan tetap lancar”, imbuhnya.
Sementara itu, Prianda Pebri, M.Pd selaku ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Asahan dalam sambutannya beliau sangat berharap bahwa kita sebagai guru, harus mampu membuat atau merubah sikap anak-anak didik kita. Bagaimana masyarakat diluar disana hanya dengan bermodalkan melihat penampilan mereka sudah dapat dipastikan bahwa mereka atau kita adalah merupakan warga Persyarikatan Muhammadiyah.
Disamping itu, beliau juga memohon maaf mengapa mereka baru bisa datang untuk bersilaturahmi ke unit-unit. Dikarenakan selama ini banyak sekali hal yang harus disiapkan. diantarnya menyusun program terbaik untuk bapak/ibu sekalian. Itulah sebabnya kami baru bisa datang sore ini setelah tadi pagi kami ke SMA Muhammadiyah 8 Kisaran.
Kami juga berharap dan sangat berharap untuk bisa lebih baik serta dari periode ke periode mengantarkan kita kearah yang lebih baik lagi. “Kedepan ini harus lebih baik dari yang lalu, kita harus bisa seperti UMSU, terkait kebersihannya”, katanya.
Pebri juga menambahkan bahwa kami tidak memiliki kepentingan selain mewujudkan pendidikan Muhammadiyah yang unggul dan berkemajuan.
Selain itu juga, kami sedang melakukan perubahan dan renovasi besar-besaran dan merubah sarana dikomplek ini. “Sampah harus kita bersihkan. Dalam waktu dekat kami akan bekerja sama dengan unit-unit yang ada di komplek ini untuk memperbaiki gerbang kita yang dikatakan jauh dari layak”, katanya.
Ada beberapa kebijakan dalam rangka pemetaan sekolah, yaitu kepala sekolah, staf tata usaha dan dewan guru, salah satunya kami mengadakan piket setiap hari untuk keliling dan memonitoring atau keliling melihat kondisi situasi lingkungan sekolah kita ini. Jadi harapan kami kehadiran dan absensi supaya ditingkatkan lagi. “Saya yakin dan percaya guru-guru dan staf tata usaha disini taat aturan, taat ajar, paham tugas, dan tanggungjawab”, inbuhnya.
“Salah satu program Majelis Dikdasmen dan PNF Asahan yaitu membuat sistem yang baik, mengantarkan orang baik lebih dekat ke surga. Orang jahat bisa lebih baik. Mari kita samakan persepsi kita untuk memajukan amal usaha milik Muhammadiyah. Kita upayakan menaikan gaji bapak/ibu guru.
Mudah-mudahan tahun 2024 dengan suport dari Bapak korbid dan pimpinan kita dalam hal ini PDM Asahan, mudah-mudahan bisa di realisasikan. Kuncinya kita harus solid. Agar nyaman kita menjalaninnya. Jangan ada kubu-kubu. Kepala sekolah harus Bangun sinergi dengan guru dan staf”, katanya mengakhiri.
Yang kita dan bahas dan biacarakan ini jangan tumpuhkan kepada yang menbuat kebijakan. Tapi mari kita bersama-sama mencari solusi untuk menyelesaikan bersama, kata Mukhtar, S.Pd selaku Koordinator Bidang Mejalis Dikdasmen dan PNF Asahan.
Beliau juga menambahkan setidaknya ada 13 komitmen dalam bermuhammadiyah. Namun kali ini kami tidak dapat menguraikan semua mengingat waktu. Komitemen tersebut diantaranya:
1. Iklas karena lillahita’alah.
Harus ikhlas kita dengan kedaan sekarang ini. Kebaikan kita jangan diungkit, tidak boleh, tapi kebaikan orang terhadap kita harus di ingat-ingat.
2. Berjuang dan berbuat serta beramal kepada Allah.
Jangan kita merusak sistem yang sudah dibangun. Karena sekarang kita sedang beribadah. Allah kasih kita rizki dari jalan yang gak kita duga-duga. Dan jadikan apa yang kita kerjakan itu menjadi ibadah. Kesehatan itu merupakan rezki yang Allah berikan kepada kita. Maka dari itu, jagalah kesehatan kita. Karena kesehatan itu harta yang paling berharga.
3. Komitmen bagian dari jihad.
Sebagai guru, kita harus maksimal dalam berjihad memberikan ilmunya kepada semua siswa.
4. Patuh dan taat terhadap aturan.
Yang harus kita patuhi sebagai guru ada 3, yaitu:
1. Kementerian pendidikan, Dinas Pendidikan dan Dikdasmen dan PNF. Jadi jangan dulu berburuk sangka dengan aturan-aturan yang dibuat.
2. Patuh dan taat serta kita harus memiliki integriitas yang tinggi. Karena dengan integritas yang tinggi, kita tidak akan berani untuk melawan ketentuan atau aturan yang ada.
3. Ciptakan itu dalam diri kita kalau kita mau dihargai. Jangan sampai kepala sekolah mengavluasi kita karena tidak berintegritas.
Aturan yang kita buat itu untuk kebaikan kita semua. Terutama ini jatuh kepada kepala sekolah.
Kami sedang berjuang agar tidak ada lagi sekolah Muhammadiyah yang belajar sore. Semua kita harus masuk pagi. Maka tunggulah dan taatilah aturan yang dibuat oleh Majelks Dikdasmen dan PNF Asahan adalah untuk menguntungkan kita semua, imbuhnya.(RMP)