Asahansatu | Makna perayaan Waisak yaitu memperingati tiga peristiwa penting sang Buddha yaitu hari kelahiran, pencerahan dan hari wafatnya sang Buddha yang disebut dengan tri suci Waisak.
Hal tersebut disampaikan pembina Vihara tri ratna Pek Cong Li atau sering disapa Akun, menyampaikan kegiatan dibagi menjadi tiga hari yaitu pada hari Sabtu 10 Mei merayakan hari kelahirannya, Minggu 11 Mei merayakan sang Buddha mencapai pencerahannya dan pada Senin 12 Mei merayakan wafatnya sang Buddha.
“Sebetulnya hari tri suci Waisak ini satu hari yaitu di tanggal bertepatan pada hari Waisak tapi kita bagi menjadi tiga hari,” ujar Akun.
Akun, juga mengucapkan terima kasih kepada Wakil Wali kota Tanjungbalai Muhammad Fadly Abdina, yang turut hadir serta ikut dalam pawai lilin keliling kota yang merupakan rangkaian perayaan Waisak.
“Kami sangat berterima kasih dan tersanjung atas perhatian dan kepedulian Pemerintah kota Tanjungbalai terhadap kegiatan perayaan Waisak ini dan juga kegiatan keagamaan lainnya,” ucapnya.
Di hari Waisak ini Akun, mengajak seluruh umat Buddha di kota Tanjungbalai untuk senantiasa mendoakan kota Tanjungbalai bisa hidup rukun damai antar lintas agama.
“Dengan hadir nya Wakil Wali kota Tanjungbalai, pengurus FKUB, hal tersebut menunjukkan kebersamaan di kota Tanjungbalai. Mari bersama kita membangun kota Tanjungbalai yang lebih baik dan bersama-sama mendukung serta mewujudkan visi Pemko yaitu Tanjungbalai EMAS, hilangkan pandangan-pandangan negatif dan mari jalin hubungan yang baik antar lintas agama.”ujarnya. (HNS)