Asahansatu || Ikatan Pemuda Mahasiswa Asahan Tanjungbalai Batubara (IPM ASTARA) Menggelar Aksi Unjuk Rasa Jilid II dihalaman kantor Satuan Polisi Pamong Praja dan Kantor Bupati Asahan.”
Rabu (08/11/2023)
Aksi unjuk rasa yang digelar dipicu IPM ASTARA tersinggung atas perkataan Sekretaris satpol pp asahan Budi Limbong dalam memberi tanggapan pada aksi Jilid I dikantor Pol PP beberapa waktu lalu.
Koordinator Aksi Nawawi Tandjung saat orasi mengatakan bahwa Pada hari senin tanggal 16 Oktober 2023 kami telah menyampaikan aspirasi dimuka umum tepatnya dikantor satpol pp kab. asahan, namum aspirasi yang kami sampaikan berakhir dengan sebuah hinaan pedas bagi kami. “Anda mau klarifikasi atau mau cari ribut”,ungkap Sekretaris pada saat itu.
“Sungguh pernyataan Budi Limbong itu sangat menyayat-nyayat hati dan perasaan kami, seolah kami para kaum intelektual sebagai garda terdepan dalam rangkan menyuarakan kepentingan rakyat malah kami dianggap golongan orang yang tidak memiliki pendidikan hari ini batin kami terluka berat bagaikan dicabik cabik cakar binatang buas.”Terangnya.
Kami ditempah melalui sebuah perkaderan untuk mejadi seorang Leader yang matang kuliah 4 tahun dibesarkan orang tua untuk menjadi anak yang berguna bagi bangsa dan negara sebagai pencipta dan pengabdi namun lagi lagi hal itu telah dipatahkan oleh Budi Limbong dengan mengucapkan kata kata seolah kami datang sebagai pencipta huru hara.
“Hari ini marwah mahasiswa kaum pergerakan kaum intelektual dan kaum terdidik telah di injak injak harkat dan martabat kami dengan kata kata itu, hari ini kami juga menilai kebebasan kami untuk berekpresi dan memperjuangkan hak hak masyarakat ingin dikerangkeng oleh budi limbong.”Teriaknya.
Melihat situasi itu kami segenap pengurus Ipm Astara meminta bupati Asahan segera mencopot Kasatpol Pol PP Asahan beserta sekretaris Budi Limbong karena dinilai telah menghina mahasiswa dan dianggap tidak berkompeten dalam rangka menjalankan tugas.”Tegas Nawawi.
Saat tiba dilokasi para pengunjuk rasa disambut oleh M. Azmy Kasatpol PP Asahan.
“Segala tuntutan adek adek mahasiswa nanti kami akan tindaklanjuti setelah kami melakukan kajian terlebih dahulu dan akan kami sampaikan kepada bapak bupati asahan karena yang berwenang melakukan pencopotan adalah bupati.”Jelas Azmy.
Sementara itu dikantor Bupati Asahan mahasiswa ditemui oleh Asisten 3 Pemkab Asahan. Iya nanti akan sampaikan kepada bapak bupati asahan saat ini bapak sedang tidak ada ditempat nanti kalau bapak bupati sudah pulang akan saya sampaikan dan akan kami hubungi adek adek untuk selanjutnya.”Ujar Asisten yang Baru itu.
Merasa tak puas dengan jawaban para pejabat Pemkab Asahan itu mahasiswa melakukan aksi inap menunggu bapak bupati asahan Kemabli ke asahan.
Kami tunggu bupati asahan sampai kembali
dan kami akan menginap disini Kasatpol PP dan Sekretarisnya harus dicopot karena sudah mencoreng nama baik mahasiswa khususnya di asahan.” Tutup Nawawi.
Pantauan awak media pada dini hari pukul 23.51 Wib para mahasiswa masih berkumpul di depan pagar kantor bupati asahan.(MSI)