Nyanyikan Lagu Anji untuk Sihar, Ini Pesan Pengamen Ketika Djoss Pimpin Sumut

oleh
Calon wakil gubernur Sumatera Utara, Sihar Sitorus didampingi istrinya Patricia Siahaan bernyanyi bersama pengamen saat menyambangi tempat tongkrongan anak muda di Warkop Iwan, Jalan H.Misbah, Medan, akhir pekan lalu.
MEDAN– Akhir pekan lalu, usai melaksanakan debat publik Calon Gubernur (Cagub) Sumatera Utara (Sumut) yang kedua, Sihar Sitorus menyambangi salah satu tempat tongkrongan malam di Medan. Calon Wakil Gubernur (Cawagub) Sumut nomor urut dua tersebut ingin menikmati suasana malam perkotaan dengan masyarakat urban yang menghabiskan waktu  di pusat jajanan di kawasan Mulatuli tersebut.
Wakil dari Djarot Saiful Hidayat tersebut datang bersama istrinya, Patricia Siahaan. Tidak ada rencana atau agenda khusus terkait kedatangan Sihar ke tempat itu. Sehingga tidak ada juga persiapan protokoler dari sejumlah staf maupun pengawal pribadinya.
Kedatangan Sihar disambut pengunjung warung tongkrongan Agam Senyum dengan kekeluargaan. Tidak ada batasan antara Sihar dan para pengunjung, termasuk sejumlah anak jalanan yang sesekali menyapanya dan berjabat tangan dengannya secara spontan.
Demikian juga dengan pengamen di kawasan Multatuli yang menyambut Sihar saat keluar dari warung. Tiba-tiba sejumlah pengamen berkumpul membentuk satu paduan dalam menembangkan lagu Dia yang dipopularkan Anji. Pengamen tersebut mengganti kata dia dalam lirik lagu tersebut menjadi dua.
Salah satu pengamen yang diwawancarai wartawan adalah Baim, lelaki yang memegang gitar itu mengatakan merasa istimewa bisa menyanyikan lagu itu untuk Sihar. “Gampang yah mengubah dia menjadi dua, masuk lagi makanya kita mainkan aja. Ternyata respons Sihar sangat tinggi bahkan ikut bernyanyi,” jelasnya.
Haposan Pakpahan yang juga ikut dengan rekannya mengatakan hal yang sama. Menurutnya pemerhati sepakbola seperti Sihar Sitorus pantas memimpin Sumut agar lebih baik lagi. Namun setelah terpilih nanti Sihar harus memperhatikan para anak-anak jalanan, termasuk hidup, dan pengembangan sumberdayanya. “Termasuk juga Namboru saya ini, yang hidup di jalanan. Dia warga Sumut sama seperti kami yang harus diperhatikan,” terang Haposan sambil menunjuk salah seorang pengemis perempuan.
Haposan mengatakan bahwa pemimpin selama ini terlalu banyak hidup dengan retorika. Sementara yang dibutuhkan warga adalah orang orang yang bekerja cepat, tepat dan sesuai dengan hati nurani. Karena itu dia berharap, pasangan Djarot-Sihar yang akrab disapa Djoss menang dan mengubah Sumut agar lebih baik. “Ku sayang dua, rindu dua,
Inginkan dua. Utuhkanlah rasa cinta di hatiku, hanya padanya, untuk dua,” katanya menirukan lirik lagu Dia tersebut sembari berlalu.(**)