Asahansatu | Festival Ekonomi Syariah (FESYAR) yang dilaksanakan oleh kantor perwakilan (KPW) Pematangsiantar Bank Indonesia (BI) menghadirkan berbagai para pelaku usaha baik dari kota Tanjungbalai maupun dari luar.
Abdul Rahman atau sering disapa Kombet salah satu pedagang yang ikut serta dalam Fesyar tersebut merasa kecewa terhadap sikap Sekretaris Daerah (Sekda) kota Tanjungbalai Nurmalini yang kurang memperhatikan para pelaku usaha UMKM lokal. Minggu, (28/4/2028).
“Kami sungguh kecewa terhadap buk Sekda yang tidak memperhatikan pedagang lokal, apa karena kami dibelakang stand yang telah disediakan BI sehingga kami tidak diperhatikan,” kata Kombet.
Kombet juga menyampaikan bahwa UMKM yang dibelakang stand hampir semuanya para pelaku usaha lokal yaitu dari kota Tanjungbalai.
“Apa karena bukan UMKM binaan pemerintah kota Tanjungbalai sehingga saat Sekda mengunjungi stand di depan sehingga kami tidak diperhatikan, pada hal usai mengunjungi stand, beliau berfoto ria di foto booth Fesyar, kan tidak mungkin kami tidak terlihat oleh nya,” ujarnya.
Sementara itu, Sekda kota Tanjungbalai Nurmalini dalam sambutannya menyampaikan bahwa Pemko Tanjungbalai siap menjadi tuan rumah tiap tahun nya.
“Kami siap menjadi tuan rumah bahkan tiap bulan bila perlu dan kami akan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh tamu-tamu kami,”kata Nurmalini.
Kombet juga mengatakan bahwa saat memberikan sambutan, Nurmalini menyampaikan bahwa kota Tanjungbalai siap kapan saja untuk menjadi tuan rumah pada kegiatan Fesyar.
“Siap kapan saja, tapi tidak memperhatikan pedagang lokal, kami tidak masalahkan ada pedagang dari luar, hanya saja jangan ada istilah di anak tirikan. Tidak sesuai apa yang beliau sampaikan dengan kenyataan, kami sangat kecewa dengan Pemerintah kota Tanjungbalai,”ucapnya.