Prarekonstruksi dan Ekshumasi Dugaan Penganiayaan Pelajar di Gelar

oleh

Asahansatu | Tim Polres Asahan melakukan prarekontruksi kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum polisi terhadap siswa SMA swasta, Pandu Brata Siregar.

Prarekontruksi dilakukan di beberapa tempat berbeda, dengan dihadirkannya tiga orang tersangka, yakni dua sipil, Dimas Adrianto, Yudi Siswoyo, dan oknum polisi Ahmad Efendi yang merupakan Kanit Reskrim Polsek Simpang Empat, Polres Asahan.

Amatan wartawan rekontruksi awal para tersangka berkumpul di sebuah warung mie Aceh mendapatkan informasi adanya aksi balap liar. Mendapatkan informasi tersebut, Bagol langsung berangkat ke lokasi untuk memastikan adanya aksi balap liar.

“Kemudian, dibilang Kanit (tersangka Ahmad Efendi) kalau ada nanti kabari saya,” ungkap tersangka Bagol saat dilakukan rekonstruksi, Senin (17/3/2025).

Berpindah ke lokasi lainnya, Bagol yang mengendarai sepeda motor matic sendiri, disusul oleh Siswoyo dan Ipda Ahmad Efendi menggunakan sepeda motor WR 155 untuk membubarkan kumpulan warga tersebut.

Selanjutnya Ekshumasi juga telah selesai dilakukan oleh tim forensik rumah sakit Bhayangkara TK II Medan terhadap jasad korban Pandu Brata Siregar (18) yang diduga dianiaya oleh oknum polisi Polsek Simpang Empat, Polres Asahan.

Ekshumasi atau pembongkaran makam siswa sekolah menengah atas (SMA) itu berlangsung setidaknya hampir empat jam.

Dokter forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Ismurizal SpF mengaku menemukan beberapa keganjilan di jasad korban dengan adanya beberapa bercak merah.

“Sudah kita otopsi, sudah kita ambil semua dan kita lihat. Nanti dia dirangkum semua ya,” ungkap Dokter Forensik RS Bhayangkara TK II Medan, dr Itsmurizal, Minggu (16/3/2025).

Katanya, akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikan lebih lanjut hasil ekshumasi yang sudah dilakukannya bersama para tim.

“Kan dia sudah dikubur, kita lihatlah nanti. Ada memang seperti warna kemerahan gitu ya. Tapi, belum bisa kita simpulkan karena harus ada pemeriksaan tambahan,” katanya.

Saat disinggung soal adanya tanda-tanda keganjilan pada tubuh korban, Ismurizal mengakui ditemukan ada beberapa keganjilan pada tubuh korban.(*)

No More Posts Available.

No more pages to load.