Kisaran – Diperkiraan sekitar seribuan rumah warga yang ada di empat kecamatan di Kabupaten Asahan terendam banjir. Daerah terparah terjadi di Desa Perkambungan Sei Dadap III dan IV, Kecamatan Sei Dadap.
“Ada empat kecamatan yang terendam air, diantaranya Kecamatan Tinggi Raja, Kecamatan Setia janji, Kecamatan Buntu Pane, dan terparah di Kecamatan Sei Dadap,” kata M Zai Saragih, petugas BPBD Kabupaten Asahan saat ditanyai wartawan di Posko Banjir, di Desa Perkampungan Sei Dadap III/IV, Senin (11/9).
Lanjut Saragih, desa perkampungan Sei Dadap III/IV tergolong parah karena di lokasi ini genangan air susah surut. Selain jalur aliran air kecil, letak geografis daratan di lokasi berbentuk cekungan.
“Di sini letaknya lebih rendah dari daerah disekitarnya bang. Kalau hujan dua hari berturut-turut bisa dipastikan di sini banjir. Kita siagakan perahu karet dan membentuk posko. Kedalaman banjir mencapai 1,5 meter,” ucapnya lagi.
Darmin, Kepala Dusun III/IV Desa Perkampungan Sei Dadap III/IV ditemui mengungkapkan, penyebab banjir ditenggarai disebabkan oleh belum dilakukannya normalisasi sungai manis.
“Dinding sungai tak mampu lagi menampung debit air. Sementara sungai manis belum pernah di normalisasi. Jadi air itu tidak mengalir dengan baik. Sudah pernah kami sampaikan ke musrenbang, tapi hingga kini belum terealisasi,” harap Darmin di lokasi.
Senada, Supian (40) warga desa yang menjadi korban banjir mengungkapkan, akibat banjir ini, segala aktivitas keluarga terganggu, di karenakan jalan satu-satunya yang selama ini mereka lalui tergenang air.
“Udah langganan bang. Daerah kami ini posisinya cekungan. Jadi tempat pembuangan air dari desa-desa lain ke sini,”paparnya.
Selain posko dan dapur umum, Pemkab Asahan juga menyiapkan obat-obatan, seperti obat gatal bagi warga yang membutuhkan.
“Sedikitnya ada 60 rumah yang tergenang banjir. Pak camat juga sudah turun bang,” ujar Siti Zubaidah, Kades Perkampungan Sei Dadap III/IV. (TN)