Tanjungbalai – Ribuan umat Islam di Kota Tanjungbalai turun ke jalan gelar aksi Bela Palestina dan mengecam keras pengakuan sepihak oleh Amerika Seikat yang mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel, Senin (18/12).
Pantauan dilapangan, aksi yang mengambil titik kumpul di depan Masjid Raya Sultan Ahmadsyah Kota Tanjungbalai itu langsung bergerak menyusuri jalan – jalan Protokol seperti Jalan Imam Bonjol, HOS Cokroaminoto, Jalan Listrik dan kembali melakukan orasi di Bundaran PLN Kota Tanjungbalai.
Melalui pengeras suara orator kembali menuntut agar Donald Trump segera membatalkan pernyataan sepihak karena telah mengabaikan tiga Resolusi Tingkat Tinggi Dewan Keamanan PBB No 242 Tahu 1967, kemudian No 478 Tahun 1980, dan 2334 Tahun 2016. Massa meminta kepada seluruh kepala negara Islam bersatu mengusir Dubes AS serta tidak mengakui Yerussalem sebagai Ibukota Israel.

Kepada Pemerintah Indonesia, massa meminta agar mengirimkan pasukan pembebasan Tanah Palestina dari belenggu Zionis Israel yang telah menjajah selama berpuluh tahun. Sesuai UUD 1945 katanya, penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan Pri Kemanusiaan dan Pri Keadilan.
Massa yang berkumpul di Bundaran PLN kembali bergerak ke Gedung DPRD Kota Tanjungbalai dan kedatangan ribuan massa itu akhirnya memaksa Ketua DPRD Kota Tanjungbalai Bambang Harianto didampingi Anggota M Nur dan Ridwan Ritonga ikut melakukan orasi dan mengecam pernyataan Donald Trump.
“Yerussalem adalah tanah Palestina, tidak ada sejengkal pun milik Israel, Al Quds harus dibebaskan, Israel harus hengkang dari Palestina,”.
Selanjutnya perwakilan massa kemudian dipersilakan masuk ke ruang sidang DPRD untuk berdiskusi dan berdialog dengan anggota dewan. Dalam forum itu, massa dan anggota dewan sepakat agar Israel harus keluar dari Palestina, dan mengakhiri agresi dan penjajahan yang telah merenggut jutaan jiwa sejak beberapa puluh tahun lalu.
Aksi yang mendapat pengawalan dari aparat kepolisian itu dihadiri sejumlah Ketua Ormas Islam termasuk, Ketua FUI, Indra Syah, Ketua MDI, Muhammad Ali Rukun, Pemuda Muhammadiyah, Junaidi Sitorus, Ketua FPI, Surya Abdi Lubis, tokoh masyarakat, tokoh agama, Afrizal Zukarnai, dan para ulama. Aksi itu diwarnai dengan pengumpulan donasi dari warga dan pengguna jalan untuk disalurkan ke Palestina dan peserta aksi kemudian membubarkan diri secara tertib. (Lintang)