Syarifah, Atlit Drum Band Asahan Boyong 5 Mendali di PON XIX Jawa Barat

oleh
oleh

Kisaran – Pelaksanaan PON XIX di Bandung Jawa Barat telah usai. Namun barangkali pesta olahraga empat tahunan ini menjadi pengalaman yang manis dan tidak terlupakan bagi Syarifah, atlit drum band asal Kabupaten Asahan yang memperkuat kontingen Sumatera Utara di cabang Drum Band dengan raihan total 5 mendali masing masing 1 emas, 2 perak dan 2 perunggu.

Syarifah, di dunia tabuh drum band di Kabupaten Asahan sudah cukup dikenal dengan segudang prestasinya. Bernaung di bawah Marching Band Nada Siar Muhammadiyah, mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Asahan semester akhir jurusan Agroteknologi Universitas Asahan, memang pantas menggondol prestasi itu dengan ketekunannya.

Adapun perolehan medali emas yang diraihnya berasal dari Lomba Baris Jarak Pendek (LBJP) yang beranggotakan 19 orang laki-laki dan perempuan, di final mengalahkan Aceh NAD, medali perak Lomba Baris Jarak Putri (LBJP) 600 meter yang beranggotakan 10 orang yang diikuti 8 tim, kontingen Sumatera Utara hanya kalah dengan Jawa Barat, kemudian raihan medali perak Lomba Ketahanan Ketepatan Berbaris (LKKB) 4000 meter yang beranggotakan 19 orang juga kalah dari Jawa Barat.

Kemudian Lomba Baris Jarak Pendek (LBJP) campuran 600 meter yang beranggotakan 19 orang meraih medali perunggu, disusul raihan medali perunggu dari Lomba Ketahanan Ketepatan Berbaris 2000 meter yang beranggotakan 19 orang laki-laki dan perempuan.

Dengan perolehan 5 medali membuat nama Syarifah melambung tinggi, walaupun kepulangannya setelah berjuang di Pekan Olahraga Nasional Jawa Barat tidak disambut layaknya pahlawan, namun ia cukup berbangga hati dengan berstatus atlit dari Asahan.

Untuk menjadi atlit professional diakuinya tidaklah mudah, dia menceritakan bermula sejak duduk di MTs Islamiyah Urung Pane pada tahun 2002, kala itu ia sudah menyenangi Drum Band, dia dikenal aktif ikut berbagai kejuaraan di tingkat Kabupaten sampai provinsi.

Syarifah mulai naik daun saat ikut kejuaraan Raudatul Hasanah Sumatera Utara dengan posisi sebagai pemain alat musik Kwintum tahun 2004, menjadi juara I. Sejak itu dia terus digembleng oleh deretan nama pelatih seperti Feri Andika, Widiatama Harsono, M. Jarot, Hartono dan Julianda Hasibuan yang sebelumnya juga adalah pemain drumband professional dibidangnya.

Bergabung bersama klub drum band resmi Nada Syiar Muhammadiyah (NSM) kembali dia  menjadi juara Kompetisi Marching Band Summer Inalum 2015 juara I kategori Divisi Logam Terbatas.

Penampilannya yang begitu baik, disiplin, mempunyai kemauan keras, akhirnya PDBI (Persatuan Drum Band Indonesia) Kabupaten Asahan mengirimkannya mengikuti kejuaraan daerah di Unimed Medan, dari 7 atlit Marching Band Asahan yang dikirim pada kejuaraan daerah itu hanya Syarifah yang terpilih menjadi atlit Marching Band mewakili Sumatera Utara pada Kejuaraan PON di Jawa Barat.

Diapun menjalani training centre selama 6 bulan di Yayasan Sinar Husni Medan untuk memperkuat latihan serta teknik dan skill sebelum diberangkatkan menuju medan laga Kejuaraan PON di Jawa Barat mewakili Sumatera Utara, kepercayaan yang diberikan tidak ia sia-siakan dengan capaian 5 medali.

Kepada Asahansatu, Senin (3/10/2016) disela sela aktifitas latihannya anak ketiga dari pasangan Idris dan Evi kelahiran 23 Marer 1994 ini kembali tak dapat mengungkapkan rasa bangganya bisa menyumbang mendali bagi kontingen Sumatera Utara melalui cabor drum band.

“Keberhasilan ini saya persembahkan tentunya untuk kedua orang tua saya yang terus memberikan dukungan, dan kepada para pelatih saya di Nada Syiar Muhammadiyah, Pemkab Asahan, rektor Universitas Asahan dan ucapan terimakasih pula kepada KONI Asahan yang mendukung sampai ke Bandung,”ujarnya.(Perdana)

No More Posts Available.

No more pages to load.