“Teriakan Desmi Gagalkan Acara Wisuda Mahasiswa Amik Intel Com Pimpinan Samsuddin Lubis”

oleh
oleh

ASAHAN — Sedikitnya 40 mahasiswa Amik Intel Com Global Indo Kisaran dari 75 mahasiswa gagal wisuda. Pasalnya,acara prosesi  wisuda tersebut tidak memiliki izin resmi dari Kordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) dan Mendikti Pusat.

Sehingga beberapa orangtua murid merasa kecewa dan membuat suasana wisuda di hotel Tareso di Kabupaten Batubara menjadi heboh dan menimbulkan kericuhan, Sabtu (26/1) pukul 10:30 WIB kemarin pagi.

Suasana ricuh itu ditimbulkan oleh suara teriakan dari Desmi,salah seorang mahasiswi yang datang bersama orangtuanya. Dia datang langsung berteriak dan meminta agar acara wisuda iu di hentikan segera.

Akan tetapi,himbauan teriakan mahasiwi semester akhir itu tidak di indahkan oleh Rektor Amik Intel Gelobal Indo Kisaran. Sebab sang rektor tidak mau menghentikan kegiatan ini sehingga orangtua mahasiswa antara rektor nyaris bentrok dengan terlebih dahulu adu mulut.

Melihat itu, akhirnya pihak personel Polres Batubara datang untuk mengamankan keributan tersebut. Akibat kericuhan itu,  acara wisuda itu akhirnya dihentikan untuk sementara.

Terpisah,salah seorang mahasiswa Amik Intelcom Gelobal Indo Kisaran, Desmi (22) warga Kelurahan Gambir Baru,Kecamatan Kisaran Timur Kabupaten Asahan, meresa kecewa melihat acara wisuda ini karena tidak memiliki izin dari Kopertis.

“Sebelumnya saya tidak tau bahwa wisuda ini tidak memiliki izin dari Kopertis makanya saya mau ikut wisuda. Namun ketika saya cari informasi dan melihat surat dari Kopertis dan Dikti bahwa acara wisuda itu ilegal. Makanya saya tidak mau wisuda,”teriak Desmi dihapan keluarga wisudawan dan pemilik kampus Amik Intelkom Gelobal Indo Kisaran sembari menunjukan surat dari Kopertis Sumut.

Ketika menunjukan surat dari Kopertis Sumut itu,Rektor Amik Intel Com Gelobal Indo Kisaran, DR,IR .Samsudin lubis saat diselasela acara wisuda tersebut membenarkan bahwa kegitan wisuda ini tidak memiliki izin Kopertis dari Kementrian Teknologi Perguruan Tinggi atau Mendikti.

“Iya memang kami tidak memiliki izin dari Kopertis untuk menyelenggarakan kegiatan acara wisuda ini,” ungkap

Sementara,salah satu orangtua murid Marihot Sianipar (54) warga Kecamatan Pulau Raja,Kabupaten Asahan yang memiliki anak yang akan wisuda di Amik Intelkom Gelobal Indo Kisaran, bernama Ledi Apriani. Marah dan berteriak dihadapan rektor yang memimpin wisuda tersebut,bahkan orang tua wisudawati itu meminta pada rektor untuk memulangkan uang wisuda anaknya itu.

“Balikkan uang anak saya Rp.15 juta yang akan mengikuti wisuda ilegal ini. Saya menyesal mengkuliahkan anak saya disini,” teriaknya.

Meskipun tidak memiliki izin dari Kopertis, namun Samsudin Lubis langsung menjaskan pada keluarga wisudawan, dengan mengatakan sebelumnya pihak Amik Intel Com Gelobal Indo Kisaran sudah menyurati Kopertis. Namun surat pihaknya tidak dibalas ,sehingga pihak Amik Intelcom Global langsung menyelenggarakan kegiatan ini.

“Surat dari Kopertis tadi malam baru sampai ketangan kami. Sehingga kegiatan ini tidak bisa kami tunda karena mahasiswa sudah membayar uang wisuda,” jelasnya.

Ironisnya,meskipun telah terjadi keributan antara keluarga calon wisudawan dan mahasiswa,acara wisuda pun tetap dilanjutkan oleh rektor dengan melantik dan mewisuda para mahasiwa akhir.

Sementara,pihak dari Kepolisian Polres Batubara,AKP Selamet selaku Kapolsek Labuhan Ruku mengaku  tidak mengetahui adanya kegiatan wisuda di hotel Tareso.

“Kami tidak mengetahui adanya kegiatan wisuda ini, dan pihak kampus Amik Intelcom Gelobal Indo Kisaran pun tidak ada pemberitahuan kepada pihak kami,”ujarnya.(**)