Tips Redam Emosi Kepada Suami

oleh
oleh
Gambar : Int

Jakarta – Kadang masalahnya sepele, tapi saat kondisi emosi nggak menentu, masalah sepele pun bisa jadi masalah besar. Masalah kecil bisa bikin kita kesel banget sama suami.

Misalnya nih, kita lagi repot masak, eh suami malah asyik sendiri main game. Sementara si kecil ingin ikut-ikutan ke dapur. “Ayah, ini tolong anaknya diajak main,” pinta kita ke suami.

“Ya Bun. Nak, sini sama ayah,” jawab suami tapi tetep aja asyik sama game di handphone-nya.

Kita sudah teriak beberapa kali, suami tetap saja bergeming. Kalau lagi capek dan merasa harus melakukan banyak hal, apa yang dilakukan suami itu bikin emosi tingkat tinggi deh. Kok nggak peka banget sih bantuin istrinya.

Sabar Bun, saat sedang kesal jangan lakukan sesuatu yang bisa bikin kita menyesal kemudian. Dalam kondisi seperti itu, mungkin kita bisa komplain ke suami. Saat melihat raut wajah kita yang lelah dan memendam kesal, mungkin dia akan memberi bantuan.

Oke, suami sudah bersikap manis nih setelah kita sampaikan komplain. Tapi entah kenapa, di hati ini seperti masih ada ganjalan. Di hati ini masih menyimpan kesal sama suami. Psikolog klinis dewasa dari Tiga Generasi, Anna Dauhan, menyarankan untuk melampiaskan kekesalan dengan cara yang nggak merugikan. Gimana caranya?

“Kalau masalah sama suami sudah selesai tapi kita masih mangkel, semua yang bikin kesel itu ditulis saja di kertas sampai kita puas. Lalu setelah itu, kertas dirobek-robek sampai kecil dan dibuang ke tempat sampah,” saran Anna.

Dengan merobek dan membuang kertas tersebut, kita membantu diri ini mengeluarkan emosi negatif. “Biasanya nggak cuma sekali tulis dan robek kertas, perlu berkali-kali sampai kekesalannya makin berkurang. Nulisnya juga nggak usah sopan-sopan biar terlampiaskan. Kalau nggak suka nulis, bisa juga digambar,” tambah Anna.

Tapi gimana ya kalau setelah menuliskan perasaan dan merobek kertas itu nggak juga bikin perasaan kita membaik? Jangan simpan perasaan kesal terlalu lama, Bun. Coba cari waktu yang tepat, lalu sampaikan ke suami tentang hal yang bikin Bunda kesal. Jangan menyalahkan ya Bun, tapi baiknya pakai pilihan kalimat yang baik biar suami bisa menerima apa yang kita sampaikan dengan baik.

“Kadang suami maunya jadi VIP customer. Tapi kalau kita semprot suami, ini nggak akan efektif,” imbuh Anna.

Gimana dengan Bunda, saat merasa kesal dengan suami, apa yang biasanya Bunda lakukan? Boleh lho Bun, berbagi cerita di kolom komentar.

Sumber : Detikcom

No More Posts Available.

No more pages to load.