Batu Bara – Belum sampai satu jam Aliansi Peduli Batu Bara menggeruduk kantor DPRD Baty Bara, tanpa disangka dan diduga, entah apa yang mendorong Wakil Bupati Batu Bara Oky Iqbal Frima, SE dan anggota DPRD Batu Bara Citra Muliadi Bangun, SE mendadak ‘merapat’ ke tempat mangkal wartawan di Lima Puluh, Senin (23/09).
Kedatangan dua tokoh ini tak lama setelah inisial mereka disebut dalam aksi puluhan masyarakat peduli Batu Bara dikantor DPRD pagi itu.
Pantauan wartawan, bersama puluhan wartawan dan aktivis LSM Oky dan Citra tampak berbaur penuh canda.
Kedatangan dua tokoh yang pertama kali ke ‘markas wapprres’ ditenggarai untuk ‘menjinakkan’ kuli tinta dan aktivis yang selama ini mewarnai pemberitaan dengan kritik kritik yang dilontarkan.
Pada kunjungan tersebut Wabub Oky terlihat lebih mendominasi pembicaraan yang berfokus pada rencana pinjaman Pemkab Batu Bara untuk percepatan pembangunan infrastruktur.
Tak pelak pembicaraan tersebut ditenggarai untuk mengalihkan perhatian para kuli tinta penghuni markas Wappres yang membahas unjuk rasa Masyarakat Peduli Batu Bara.
Terlihat juga dalam pertemuan tersebut Koordinator aksi Masyarakat Peduli Batu Bara Sawaluddin Pane.
Oky mengaku dirinya telah membayar lunas kelebihan pembayaran pada 10 September lalu. Sedangkan Citra mengaku sebelum berakhir masa jabatan uang tersebut sudah lunas. “Mungkin 2 minggu ini sudah kita lunasi”, ujar Citra.
Menjawab wartawan kenapa anggota DPRD Batu Bara tidak mempertanyakan kenaikan klaster keuangan Batu Bara menjadi sedang bahkan menerima begitu saja dijawab Citra.
Citra berujar kenaikan klaster keuangan telah melalui berbagai kajian hanya saja mungkin ada komponen yang tidak dimasukkan Pemkab sehingga BPK menetapkan klaster keuangan Kabupaten Batu Bara pada kategori rendah.
Berdasarkan penetapan klaster rendah oleh BPK tersebut terdapat kelebihan bayar yang menjadi temuan dan harus dikembalikan.
Dengan adanya pengakuan, dan segera mengembalikan sisa anggaran perjalanan dinas serta insentif 7 anggota DPRD Batu Bara, masyarakat Batu Bara merasa lega, karena uang negara ratusan juta dapat diselamatkan. (AS2/Plk)