Asahan — Warga dari Dua Kecamatan yakni Kecamatan Bandar Pulau dan Kecamatan Bandar Pasir Mandoge meminta Bupati Asahan melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Asahan untuk segera melakukan memasang Portal di ruas jalan simpang membot Bandar Pasir Mandoge dan di Kecamatan Bandar Pulau di Desa Padang Pulau serta Buntu Maraja, Jika hal ini bila tidak di indahkan Dishub Asahan, kami masyarakat akan memasang Portal cetus “Najirin. Rabu (13/11) di Buntu Maraja.
Keinginan Pemasangan Portal ini dilakukan karena warga kesal jalan yang dilalui kendaraan diduga melebihi overtonase bisa menghancurkan jalan yang baru saja di hotmik. Ungkapnya
Hal senada di katakan Ridho Sinurat, warga bandar pasir mandoge, jika pemerintah tidak mrmperhatikan jalan kami, kami akan berencana melakukan pemasangan portal di badan jalan tersebut, karena sampai sekarang para pengguna jalan masih banyak yang belum menyadari efek dari melebihi muatan sehingga truk leluasa melintas dengan kondisi jalan golongan III C.Sehingga membuat jalan kabupaten tersebut sulit dilalui oleh kendaraan sepeda motor maupun mobil pribadi karena besarnya mobil angkutan itu. Paparnya.
Puluhan Warga Kecamatan Bandar Pulau sudah pernah mengajukan permasalah ini kepada Pemkab Asahan , DPRD Asahan, Dishub, namun sampai hari ini pihak dari para perusahaan dan pengguna jalan belum menyesuaikan angkutannya.
Ridho, menyesalkan kebijakan manajemen perusahaan sawit, karet tersebut yang hanya diduga ingin mengeruk keuntungan dengan mengabaikan hak masyarakat terhadap infrastruktur jalan yang dibangun Pemerintah kabupaten Asahan.
“Saya sangat kecewa terhadap perusahaan yang tak peduli dengan kondisi akses jalan dan selalu menganggap kami masyarakat kecil,” ungkap Ridho , Rabu (13/11)
Dikatakannya, jalan ini milik kabupaten yang merupakan hak rakyat, dibangun dengan uang rakyat hancur lebur akibat aktivitas truk perusahaan yang oveetonase.
“Kasihan pak warga disini . Kalau seperti ini kan tidak ada manfaat perusahaan untuk warga sekitar,” ungkapnya.
Jalan ini satu-satu akses keluar masuk warga ke Ibu Kota Kisaran, Simalungun sehingga jalan kabupaten jadi rusak. Sehingga diharapkan jalan yang telah dibangun Pemerintah bisa bertahan, tapi Angkutan milik perusahaan yang melintas over tonase.
“Harapannya ada tanggungjawab perusahaan kepada masyarakat seperti memperbaiki jalan tersebut karena jalan ini satu-satunya akses warga menuju ibu kota kisaran simalungun untuk membawa hasil panen untuk di jual,” ungkapnya.
Sementara itu, Bakti Marpaung selaku Ketua Forum Masyarakat Tani Bandar Pulau meminta Pemerintah Kabupaten Asahan agar perusahaan yang tidak peduli dengan kondisi infrastruktur jalan yang mengakibatkan kerugian bagi warga sendiri. Maka itu, Bakti Marpaung berharap Pihak Dishub segera tanggap memberikan solusi sebelum masyarakat dua kecamatan melakukan aksi pemasangan portal di jalan kabupaten.
“Seharusnya pemasangan portal tidak perlu dilakukan, asalkan pihak perusahaan lebih peduli dengan dampak lingkungan,” ungkap Bakti paling tidak lakukan perbaikan seperti penyesuaian daya angkutan trasportasi serta pengerasan jalan yang dilalui kendaraan perusahaan. Ini merupakan solusi. Paparnya.
Ditempat terpisah, Kabid Bina Marga PUPR Asahan, Syahrum menyebutkan jalan yang sudah dibangun melalui hitmix hendaknya kita jaga dan dirawat, keuntungannya bagi masyarakat. Ungkapnya.
Sementara itu Kadishub Asahan, M Yusuf ketika di konfirmasi via selulernya belum ada memberikan jawaban. (AS4)