Jakarta – PP PBSI memiliki pekerjaan rumah setelah ganda putri Indonesia sukses menjadi juara Prancis Terbuka Super Series 2017. Salah satunya agar prestasi ganda putri tak lekas padam.
Melalui Greysia Polii/Apriyani Rahayu, ganda putri Indonesia akhirnya mengecap lagi gelar juara super series. Terakhir kali ganda putri juara di Prancis adalah saat Cynthia Tuwankotta/Etty Tantri juara pada 1997.
Pada laga final di Stade Pierre de Coubertin, Minggu (29/10/2017) malam, Greysia/Apriyani sukses mengalahkan wakil Korea Lee So Hee/Shin Seung Chan dua gim langsung 21-17, 21-15.
Meski demikian, PP PBSI berharap agar atlet bulutangkis beda generasi itu tidak lekas puas. Sebab banyak turnamen-turnamen lain yang lebih penting dan berat.
“Ini masih proses ya dan persaingan sangat ketat,” kata Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI, Susy Susanti, kepada detik sport, Minggu (29/10/2017).
“Yang pasti tetap harus kerja keras jangan puas dengan satu kemenangan. Apalagi pertandingan saat ini cukup banyak tentu kesempatan menjadi juara bisa merupakan suatu kelebihan, tapi juga tantangan baru lagi untuk pertandingan selanjutnya. Jadi tetap waspada, kerja keras, dan fokus,” ujar dia kemudian.
Susy mengingatkan hal itu karena turnamen sesungguhnya justru ada di depan mata.
“Seperti Asian Games 2018, Thomas Uber. Kalau tertinggi kan ada Kejuaraan Dunia, All England, Olimpiade, tentu mereka harus kerja keras lagi dan jangan puas dengan satu kemenangan,” kata dia mengimbau.